Rabu, 28 Mei 2014

starting eleven liverpool

Banyaknya striker jempolan di lini depan yang pernah dimiliki The Reds membuat Fernando Torres dan Michael Owen tak masuk dalam daftar Liverpool XI sepanjang masa.

GOALOLEH SYAHRONI APRIANTO
Memilih 11 pemain terbaik Liverpool sepanjang masa bukanlah perkara gampang. Dengan banyaknya pemain bagus yang kemampuannya mendekati pemain lainnya, tentu pemain yang terpilih haruslah mereka yang beda dari yang lain. Apakah Sami Hyypia lebih baik daripada Jamie Carragher di posisi bek tengah? Apakah Steven Gerrard masuk dalam daftar? Di mana Billy Liddell, pemain yang tidak pernah memainkan sepakbola modern, layakkah dia bersanding dengan pemain hebat lainnya? Kalau Anda diminta memilih satu penjaga gawang berdasarkan raihan gelar yang diraihnya, akankah Anda memilih Pepe Reina atau Ray Clemence?
Dalam menyambut kedatangan Liverpool ke Indonesia pada Juli ini, GOAL.com Indonesia menyajikan Liverpool IX terbaik sepanjang masa.
Ray Clemence – Penjaga Gawang
Tak ada yang meragukan kehebatan Bruce Grobbleaar dan Pepe Reina dalam mengawal gawang Liverpool. Namun kehebatan keduanya masih kalah dibanding Ray Clemence. Nilai plus Clemence lainnya adalah dia lebih banyak merasakan juara bersama The Reds.
Selama 14 tahun berkarier di Anfield dari 1967 hingga 1981, Clemence membantu timnya meraih lima trofi Charity Shields, lima Divisi Utama, satu Piala Liga, satu Piala FA, satu Liga Super Eropa, tiga Liga Champions, dua Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.
Raihan trofi Grobbleaar bersama Liverpool tak beda jauh dengan Clemence. Bedanya, dia hanya satu kali memenangi Liga Champions, sedangkan Clemence tiga. Sementara Reina belum sekalipun memenangi trofi kompetisi Eropa.
Dalam 665 penampilan untuk Liverpool, Clemence mencatat 335 clean sheets. Prestasi gemilangnya dalam mengawal gawang The Reds terukir di musim 1978/79, di mana dia hanya kebobolan 16 gol. Rekor langka itu baru bisa dipecahkan Chelsea di musim 2004/05 dengan hanya kebobolan 15 gol.
Phil Neal – Bek Kiri
Selama 11 tahun membela panji Liverpool, Phil Neal total telah mengumpulkan 11 medali juara. Raihan spektakuler itu hanya bisa dilewati sayap kiri Manchester United Ryan Giggs.
Dalam 445 penampilan untuk The Reds, Neal memenangi delapan trofi liga, lima Charity Shields, empat Piala Liga, empat Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu trofi Piala Super Eropa. Dia masih satu-satunya pemain Liverpool yang telah tampil di lima final kompetisi Eropa.
Meski berposisi sebagai bek, Neal cukup produktif dalam urusan mencetak gol. Dia total mencetak 41 gol buat dan salah satunya adalah gol penalti yang membawa Liverpool juara Liga Champions pada 19877. Neal memainkan 417 pertandingan secara beruntun dan rekor itu masih bertahan hingga kini.
Alan Hansen – Bek Tengah
Alan Hansen merupakan pemain penting bagi Liverpool dari 1977 hingga 1991. Selama 13 tahun membela The Reds, Hansen membantu klubnya meraih delapan trofi liga, tiga Liga Champions, dua Piala FA dan enam Charity Shields.
Bak batu karang, Hansen sangat kuat dalam bertahan. Kepiawaiannya mengawal lini pertahanan membuat frustrasi para penyerang lawan. Meski bernaluri defensif, dia masih bisa menyumbang delapan gol.
Bersama piala dan kemampuannya, Hansen masuk Liverpool XI sepanjang masa untuk kepemimpinannya yang menginspirasi. Dia dipercaya menjadi kapten pada 1986 ketika Liverpool menjadi klub ketiga yang mampu meraih gelar ganda, yaitu Liga Inggris dan Piala FA.
Jamie Carragher – Bek Tengah
Siapa yang tak mengakui kehebatan Jami Carragher dalam menghalau serangan lawan. Fans Liverpool pasti sepakat pemain yang memutuskan gantung sepatu di musim 2012/13 kemarin layak masuk  Liverpool XI terbaik sepanjang masa.
Carragher sudah memperkuat Liverpool semenjak 1990 saat tergabung dalam tim muda The Reds. Catatan titelnya hampir sama dengan Sami Hyypia. Lahir dan besar di Merseyside, Carragher memulai debutnya di tim utama Liverpool pada 1996. Dia merupakan pemain yang paling banyak membela Liverpool nomor dua setelah Ian Callaghan dengan membukukan 737 penampilan.
Selama 17 tahun membela The Reds, Carragher membantu klub meraih satu gelar Liga Champions edisi 2005, satu Piala FA dan satu Piala Liga pada 2001. Secara keseluruhan dia mengoleksi 10 medali dan memegang rekor sebagai pemain Britannia Raya yang paling banyak tampil di kompetisi Eropa.
Steve Nicol – Bek Kanan
Steve Nicol merupakan bagian dari kejayaan Liverpool di era 1980-an. Selama 13 tahun memperkuat The Reds, Nicol membantu klub meraih liga gelar Piala FA, empat Charity Shields dan Liga Champions edisi 1984. Dia total mencetak 46 gol dari 468 penampilan.
Nicol merupakan suksesor Phil Neal di sisi sayap kanan. Kemampuannya dalam bertahan membuat pertahanan Liverpool sulit ditembus dan menggaransi keamanan bagi penjaga gawang.
Pemain yang akrab disapa Chico itu tergolong pemain serba bisa. Dia bisa bermain di posisi bek kiri dengan sama baiknya. Kemampuannya itu pun membuatnya diganjar dengan piala individual Pemian Terbaik 1898 oleh Asosiasi Jurnalis Sepakbola Inggris [FWA].
Billy Liddel – Gelandang Kanan
Sangat sulit memang mengetahui kemampuan dari sosok Billy Liddel. Tak seperti pemain lainnya yang masuk dalam daftar, kita tidak bisa melihat aksi sang pemain. Namun begitu, dia masih merupakan salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah The Reds.
Dalam karier sepakbolanya yang dimulai saat Perang Dunia II meletus, Liddel menandatangani kontrak pertama bersama Liverpool pada 1938 dengan gaji £3 per pekan. Menyusul ditundanya liga akibat perang dunia, Liddel baru membuat debut resminya untuk Liverpool apda 1945.
Selama 17 tahun membela The Reds, Liddel total membukukan 534 penampilan dan mencetak 228 gol. Dia merupakan pencetak gol keempat terbanyak dalam sejarah Liverpool. Kendati sangat klinis di depan gawang, Liddel hanya memenangi satu trofi liga dan Piala FA.
Meski sulit membayangkan kemampuan Liddel di sepakboa modern, dia tetap pantas masuk daftar 11 skuat terbaik Liverpool sepanjang masa. Bentuk tubuhnya yang atletis, kecepatan, dan kemampuannya bermain di banyak posisi menjadi modal untuk tim mana pun di era mana pun.
Steven Gerrard – Gelandang Tengah
Sulit untuk tak memasukkan Steven Gerrard ke dalam daftar 11 skuat terbaik Liverpool sepanjang masa. Salah satu pesepakbola terbaik dan produk generasi emas, Stevie G telah dinominasikan beberapa kali untuk Ballon d’Or dan Pemain Terbaik FIFA. Dia finis ketiga untuk Ballon d’Or edisi 2005.
Untuk klub, Gerrard merupakan bagian dari tim fantastis Liverpool musim 200/01 yang memenangi Piala Liga dan Piala FA, runner-up liga dan Piala UEFA. Pada 2005, dia merupakan pemain kunci saat Liverpool menjuarai Liga Champions dengan mencetak 13 gol.
Secara total, Gerard telah mencetak 159 gol dari 629 penampilan dan dipercaya menjadi kapten tim. Permainanannya telah berubah dari yang dulunya agresif menjadi lebih kepada mengontrol permainan. Namun itu tak mengurangi pengaruhnya dalam permainan.
Masih mencari trofi Liga Primer Inggris pertamanya bersama Liverpool, Gerrard tak diragukan lagi merupakan ikon Liverpool dan lebih dari pantas untuk mendapatkan satu tempat di 11 skuat terbaik The Reds.
Grame Souness – Gelandang Tengah
Persis seperti Steven Gerrard, Graeme Souness merupakan bintang di lini tengah Liverpool dan sangat pantas masuk dalam daftar ini.
Selama memperkuat Liverpool dari 1977-1984, Sounesss total mencetak 55 gol, dan memenangi lima gelar liga, tiga Liga Champions dan empat Piala Liga.
Diplot sebagai pengganti Ian Callaghan, Souness langsung mencuri hati Liverpudlian di tahun pertamanya ketika gol sepakan volinya mengalahkan musuh bebuyutan Manchester United.
Lebih dikenal untuk distribusinya, Souness memiliki visi luar bisa dan sentuhan ajaib. Meski dia tak mampu berbuat banyak sebagai pelatih, Liverpudlian selalu mengenanya untuk permainannya yang enak ditonton di atas lapangan.
John Barnes – Gelandang Kiri
John Barnes merupakan salah satu sayap terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Piawai mengecoh lawan dan bertenaga kuda. Kinerjanya di atas pemain-pemain lainnya.
Pria kelahiran Jamaika ini total membukukan 407 penampilan dan mencetak 108 gol untuk The Reds. Musim terbaiknya terukir di 1989/90, di mana dia mampu melesakkan total 28 gol. Torehan gol fantastis bagi seorang pemain sayap.
Meski tak pernah mengenyam juara di kompetisi Eropa, Barnes mengakhiri 11 tahun kariernya di Anfield dengan catatan mentereng: dua gelar Liga Primer Inggris, dua Piala FA, tiga Charity Shield, dan satu Piala Liga.
Kenny Dalglish – Penyerang
Kenny Dalglish lebih dari layak untuk masuk dalam Liverpool XI sepanjang masa. Tak banyak striker yang memiliki kemampuan komplet seperti pemain berjuluk King Kenny ini.
Selama 13 tahun kariernya di Liverpool yang gilang-gemilang, Dalglish total melesakkan 172 gol dalam 515 penampilan. Torehan yang cukup impresif, yang menjadikannya masuk enam besar daftar pencetak gol terbanyak The Reds sepanjang masa.
Trofi-trofi mayor yang pernah dimenangi pemain asal Skotlandia ini antara lain, enam gelar Liga Primer Inggris, empat Piala Liga, tiga Liga Champions dan lima Charity Shields. Kecerdasan pengetahuannya pada permainan membuatnya meraih sukses ketika dipercaya menjadi manajer The Reds.
Ian Rush – Penyerang
Tak ada yang meragukan kemampuan Robbie Fowler di depan gawang lawan. Pun dengan Michael Owen. Tapi siap yang bisa membantah kehebatan Ian Rush?
Simak saja torehan golnya. Pemain asal Wales itu total melesakkan 346 gol yang diciptakannya dalam 660 penampilan. Koleksi golnya itu menjadikannya pencetak gol terbanyak Liverpool sepanjang masa. Salah satu anggota generasi emas Liverpool di era 1980-an ini meraih lima trofi Divisi Satu, tiga Piala FA, lima Piala Liga, lima Charity Shields dan dua trofi bergengsi Liga Champions.
Yang membuatnya beda dengan Fowler tak hanya dari jumlah gol yang dia lesakkan tapi nalurinya mencetak gol. Hanya sedikit pemain yang lebih fokus membuat dampak dan berhasil dibanding Rush, yang membuatnya berada di depan striker The Reds lainnya.
Melihat Rush berduet dengan King Kenny sangat menakutkan, dan itu mungkin masih akan demikian jika keduanya bermain bareng saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar