Kamis, 24 April 2014

TNI Terima 18 Unit Meriam Asal Korea Selatan

TNI Terima 18 Unit Meriam Asal Korea Selatan

Makassar, Kepala Staf
Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman menyatakan 18 unit
atau satu batalyon meriam kaliber 155 mm asal Korea Selatan sudah tiba di Indonesia. “Ke-18 unit atau satu batalyon meriam 155 mm asal Korea Selatan itu sudah datang.
Rencananya, alutsista akan datang secara berangsur-angsur hingga September 2014,” katanya setelah membuka Kejurnas Karate Piala
Kasad di Gedung Celebes Convention Centre (CCC) Makassar,
Minggu (20/4/2014).

Lulusan terbaik AKABRI Darat 1978 itu menjelaskan TNI juga
menjadwalkan untuk mengambil hasil riset terkait alutsista yang
merupakan kerja sama TNI dan
perguruan tinggi di Indonesia.

“Melalui kerja sama ini membuat Indonesia tidak lagi tergantung dengan negara lain dalam hal
persenjataan,” katanya.

Terkait hasil riset yang dilakukan
tersebut, kata dia, akan diumumkan ke masyarakat luas.

Hal itu diharapkan memberikan kesadaran bahwa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk memproduksi peralatan sendiri.

“Senin nanti kita berencana mengambil hasil riset yang
dilakukan tim kami bersama pihak
perguruan tinggi, kemudian kami
mengumumkan hasilnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI, Moeldoko
menyatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkikan
penambahan armada kapal selam jenis Kilo Class asal Rusia demi
memperkuat pertahanan perairan
Indonesia.

“Saat ini, kami masih dalam penjajakan dan sedang dikalkulasi. Jika kapal selam kilo
class ini bisa kita datangkan maka
tentu luar biasa. Kapal selam ini memiliki kemampuan dalam
menembakkan rudal yang sangat jauh,” ujarnya.

Kapal selam buatan Rusia ini kabarnya memiliki keunggulan
pada teknologi peluru kendalinya.

Kapal selam dengan nama Kiloklav ini mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface
hingga surface.

Selain kapal selam dari Rusia, TNI juga akan mendatangkan tiga kapal selam dari Korea Selatan.

Kehadiran tiga kapal selam itu akan melengkapi kapal selam yang ada sebelumnya. Bukan itu
saja, TNI juga masih menunggu kedatangan heli Apache dari Amerika. Heli jenis ini dikatakan hanya dimiliki beberapa negara, termasuk Amerika dan Singapura.

Selain itu adapula tank Leopard yang dinilai masih salah satu yang terbaik. Indonesia juga berencana mendatangkan peralatan penangkal serangan udara yang
berasal dari Prancis dan Inggris.

Jenderal TNI Moeldoko juga memiliki keinginan tidak hanya
mempunyai pesawat tempur Sukhoi SU-30, namun jenis terbaru Sukhoi SU-35.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar